BERITA INFORMASI | BERITA TERKINI - Gaya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat memimpin DKI Jakarta banyak yang menganggap terlalu keras dan tidak santun. Namun, mantan Staf Pribadi Urusan Ekonomi Keuangan dan Kepala Keuangan Ekonomi Bappeda DKI Jakarta, saat dipimpin Ali Sadikin, Boediman Kusika, tak mempersoalkannya. Boediman menyebut gaya Ahok itu sangat dibutuhkan Jakarta.
Menurutnya, gaya Ahok tidak jauh berbeda dengan gaya kepemimpinan Ali Sadikin saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Menurut Boediman, perbedaan Ahok dengan Ali Sadikin yaitu dari gaya bicaranya. Ali, walaupun keras, tapi tidak pernah menggunakan kata-kata kasar di depan umum.
“Tapi Pak Ali sering main gampar kalau tidak suka. Biasanya itu dilakukan tidak di tempat umum dan beliau bukan pendendam,” kata Boediman saat menggelar acara syukuran di Grage Mall Cirebon, Jumat malam (25/03/2016).
Komisaris Utama Grage Group ini mengatakan pemimpin yang dibutuhkan masyarakat Jakarta adalah pemimpin yang tegas, kerja keras, dan jujur. Semua karakter itu, menurutnya, ada pada diri Ahok.
Ia juga mengisahkan saat Ali Sadikin menertibkan becak di Jakarta. Karena memiliki latar belakang militer, ia juga mengerahkan pasukan militer untuk menertibkannya. “Seperti mau perang, tapi akhirnya selesai juga dan manfaatnya bisa dirasakan sekarang,” ujar Boediman.
Pria 81 tahun ini juga menuturkan saat dirinya menjadi staf pribadi Ali Sadikin. Setiap hari ia harus rapat dengan gubernur untuk membahas surat-surat yang masuk.
- BACA JUGA : Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Pasar Minggu Ambruk, ini Penyebabnya Menurut AHOK
- BACA JUGA : [VIDEO] Reaksi Ahok Terhadap Curhat Warga Wonosobo Atas Rumahnya yang Bekas Markas Tentara Jepang Ingin Dijadikan Jagar Budaya
“Kalau ada surat yang tiga hari belum diproses, wah, bisa habis saya sama Pak Ali. Beliau sangat memperhatikan itu. Semua surat harus direspon,” kata Boediman.
0 komentar:
Posting Komentar