BERITA INFORMASI | BERITA TERKINI - Meksiko merupakan salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, namun siapa yang membersihkan lumuran darah ketika polisi dan para penyelidik telah meninggalkan tempat kejadian perkara?
Donovan Tavera adalah pria yang bekerja sebagai seorang pembersih forensik pertama di Meksiko.
Dalam penjelasannya, ketertarikan pada profesi yang berhubungan dengan darah ini bermula saat dirinya masih anak-anak.
Apa yang terjadi dengan darah setelah sebuah pembunuhan terjadi? Pertanyaan itu menghantui saya selama bertahun-tahun, sampai saya menjawabnya sendiri.
Saya melihat mayat pertama kali saat berumur 12 tahun. Di awal pagi kami mendengar bahwa ada yang meninggal di jalanan di luar gedung apartemen kami. Kami pergi ke luar untuk melihat.
Jelas sekali terlihat ada tanda-tanda kekerasan fisik. Mayat pria itu tanpa baju. Saya terkejut dengan banyaknya darah yang menggenang di jalanan. Betapa pun, saya merasa tidak takut, saya hanya sangat penasaran.
Sejak saat itu ketertarikan pada darah mulai muncul.
Selain kerumunan warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian, di sana juga ada para anggota polisi dan penyelidik. Saya terus menunggu orang yang akan membersihkan darah, tapi tidak ada seorang pun datang ke tempat kejadian perkara.
Darah bersimbah-simbah bahkan mengalir hingga ke bangunan apartemen kami dan ibu saya terpaksa membersihkannya dengan air.
Saya bertanya: "Siapa yang membersihkan darah setelah pembunuhan itu?” Saat itu saya banyak bertanya pada ibu saya.
Ketika ayah pulang kerja, saya juga menanyakan beberapa hal terkait pembunuhan ini. "Apa yang terjadi dengan darah ini setelah pembunuhan ? Bagaimana cara membersihkannya?"
Pertanyaan ini berulang kali saya tanyakan kepada ayah saya, hingga membuatnya kesal dan membentak. “Berhentilah membicarakan hal ini. Cukup!" teriaknya.
Saya memutuskan untuk mencari tahu sendiri. Saya pergi ke perpustakaan dan membaca buku tentang kedokteran, namun itu masih terlalu umum.
Hingga akhirnya saya menemukan buku tentang kedokteran forensik. Saya menemukan ulasan tentang proses kematian dan apa yang terjadi dengan tubuh orang yang meninggal. Saya belajar banyak hal.
Sebuah pembunuhan sangat berbeda dengan sebuah kecelakaan: dalam kasus pembunuhan, banyak darah tersimbah. Dan darah itu bisa membawa penyakit.
Saya kira sesudah mayat diambil dari jalanan, pastilah ada orang profesional yang membersihkan lumuran darah.
- BACA JUGA : [VIDEO] Reaksi Ahok Terhadap Curhat Warga Wonosobo Atas Rumahnya yang Bekas Markas Tentara Jepang Ingin Dijadikan Jagar Budaya
- BACA JUGA : SUNGGUH MIRIS!!! Polisi Terekam Memeras Pengendara Yang di Tilang...
Saat berusia 17 tahun, saya mulai melakukan percobaan sendiri. Saya memutuskan untuk pergi ke penjagalan hewan untuk membeli hati dan tulang sapi, lalu saya mempelajari bagaimana cara membersihkan darah.
Ini merupakan awal saat saya menekuni profesi sebagai pembersih forensik.
Selama bertahun-tahun saya berhasil menemukan lebih dari 300 macam cara untuk membersihkan darah. Beberapa cara di antaranya terus mengalami penyempurnaan dari tahun ke tahun. Sementara cara-cara lainnya tetap masih seperti saat pertama kali saya menggunakannya.
Banyak cara yang digunakan, tergantung dari apa yang kita bersihkan. Apakah darah itu melumuri karpet mobil, atau menempel pada barang pribadi seperti jam tangan atau cincin. Hal itu juga tergantung pada bagaimana dan kapan seseorang terbunuh.
Bisa saja orang tergolek tewas dalam lingkungan yang lembab di kamar mandi rumahnya selama seminggu. Situasi lainnya seperti, seorang pria bunuh diri dengan cara gantung diri, Anda perlu memperhatikan cairan tubuh lain seperti air mani dan kotorannya.
Sebelum saya datang, saya akan bertanya apa yang terjadi, dan di mana mayat itu. Saya juga perlu tahu apakah korban tewas itu menderita penyakit, dan apakah ada kemungkinan kontaminasi. Dengan itu saya bisa melakukan perencanaan.
Saya adalah orang terakhir yang berkunjung ke tempat kejadian perkara. Saya datang ke tempat terjadinya pembunuhan setelah polisi meninggalkan lokasi. Saya juga orang terakhir yang berkaitan dengan apa yang terjadi. Sering kali para anggota keluarga korban memperlakukan saya hampir sebagai seorang terapis.
Pada awalnya hal ini sangat berpengaruh pada diri saya secara pribadi, namun kini saya bisa menyimak mereka dengan tenang, dan kemudian menjalankan tugas saya.
Saya biasanya bekerja sambil mendengarkan musik dan ini dapat membantu saya konsentrasi dalam bertugas.
Saya selalu mendengarkan tiga lagu yang sama, Tristan und Isolde ciptaan Wagner, kemudian 666 Number of The Beast dari Iron Maiden dan Paranoid ciptaan Black Sabbath. Musik opera menjadi pilihan untuk bersantai dan membantu saya berkonsentrasi jelang persiapan kerja. Namun, saat telah berganti seragam dan mulai bekerja, saya ingin mendengarkan lagu heavy metal.
Saya mulai bekerja jika sudah ada pernyataan resmi dari pihak berwenang yang mengijinkan orang di luar tim penyelidikan polisi untuk memasuki lokasi kejadian. Tanpa dokumen resmi ini, saya tidak akan melakukannya.
Beberapa kali saya mendapat tawaran untuk melakukan pekerjaan ini, namun mereka tidak mempunyai dokumen-dokumen resmi ini. Dan ketika saya menanyakannya dokumen itu, mereka malah menawarkan saya uang, terkadang sangat besar jumlahnya. Ketika saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak bisa bekerja tanpa otorisasi yang seharusnya, mereka segera menutup telepon. Mereka mungkin kelompok penjahat, atau mungkin itu sekadar lelucon, saya tidak tahu.
Orang-orang yang mempekerjakan saya mengalami suatu situasi yang sangat menyakitkan. Mulai dari ditemukannya mayat sampai saya selesai bekerja, mereka harus hidup dengan darah - di lantai, di dinding, di kamar mandi.
Dan itu berbau pula. Jadi, ketika rumah itu sudah selesai dibersihkan dan baunya hilang, suasana hati mereka pun berubah. Sering kali, mereka menangis lega karena bebannya sudah hilang. Mereka tidak lagi harus hidup dengan suasana yang mengguncangkan jiwa. Memang hati mereka masih terluka, tapi paling tidak, satu beban telah terlepas.
Pembunuhan terburuk yang pernah saya tangani adalah pembunuhan berganda di kota Meksiko dengan empat korban tewas. Mereka tewas ditikam dan jejak yang saya lihat menunjukkan adanya tanda-tanda kepanikan dan perlawanan.
Ada banyak kemarahan dan keputusasaan di tempat kejadian perkara. Dibutuhkan waktu 10 jam untuk membersihkan lokasi ini. Kami harus menyerahterimakan rumah ini pada hari itu juga.
Klien saya sangat terpukul, namun akhirnya tempat itu berhasil dibersihkan tanpa sedikitpun jejak yang tertinggal. Dan setelah itu orang-orang itu mengucapkan terima kasih kepada saya.
Ada suasana yang sama sekali berbeda - rasanya tempat yang asalanya begitu berat jadi ringan, seolah-olah apa telah terjadi itu berlangsung sudah sangat lama, seperti sebuah kenangan dari masa lalu yang jauh.
Saya tidak pernah menyangka bahwa ini akan menjadi mata pencaharian saya. Saya bahkan tidak tahu bahwa profesi ini ada sampai saya belajar sendiri bagaimana melakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar